Rabu, 15 November 2017

Rekomendasi Tontonan Hari Minggu Pagi Waktu yang Bikin kamu ingin jadi anak 90’an

Rekomendasi Tontonan Hari Minggu Pagi Waktu yang Bikin kamu ingin jadi anak 90’an 


Buat kalian generasi 90an pasti pernah kan ngerasa kangen nonton kartun jaman kecil yang tayang di TV tiap hari minggu. Ya kan ya kan, hayo ngaku... Gimana ngga kangen coba, tiap minggu pagi sederet anime siap nemenin hari libur kamu. Mau anime hewan lucu, pahlawan sampe cerita detektif juga ada. Pokonya hari minggu itu serasa TV punya sendiri, ngga diboleh diganggu gugat sama yang lain. Kamu nggak terlalu mikirin mau main apa atau kemana pas libur hari  minggu. Cukup di rumah dan duduk manis di pangkuan kekasih… walllaaaa.. bukan,!!! Duduk manis di depan TV. TV jaman dulu udah punya hari khusus buat anak-anak liburan sekolah. Tentunya tayangan mereka juga  lebih greget.

Coba kamu bandingkan dengan apa yang terjadi sekarang. TV mana yang masih menampilkan ikon bocah pintar Detektif Conan? Hewan unyu menggemaskan Hamtaro bahkan petualangan Ninja menyenangkan seperti Hatori?
*Sekarang mah lagi musimnya sinetron binatang atau balap-balapan :3 heuheuheu
Kangen nggak?
Kalo sekarang di-compare, tentu banyak menuai perbedaan. Tiap hari minggu, TV dipenuhi acara musik yang lama-lama ‘nggak asik’. Gosip menjajakan aib seseorang yang dikonsumsi bersama hingga sinetron melotot-melotot yang mendidik anak menjadi ‘dewasa’ sebelum waktunya.
Mewakili teman-teman 90an yang lain, cuma ingin bilang “kembalikan kekanak-kanakan kami dan film kartunnya!
Kami nggak ingin menjadi dewasa sebelum waktunya dengan menjajan aib orang dan mendengarkan lagu-lagu dengan makna cinta-cintaan yang nggak patut didengar anak kecil.
Btw, anak kecil jaman sekarang, umur 5 tahun aja lagunya udah cinta-cintaan. Mau jadi apa deeeekkkkkk ?!?!?!?
Miris ya guys 


Bahkan sekarang sedang happening dengan kids jaman now yang sama sekali tidak mendidik dan merusak karakter anak jaman sekarang. Nah makanya biar ade kamu bisa ngerasain masa kecil bahagia ala generasi 90an sering-sering ajak dia bernyanyi lagu anak yang cocok buat mereka. Terus kenalin permainan tradisional yang seru, bisa juga nonton anime yang dulu kamu suka bareng ade kamu. Kalo kamu udah lupa apa aja anime generasi 90an, ini dia ulasan singkatnya guys 


Artikel kali ini pingin banget memberikan secuil gambaran betapa tayangan TV dulu itu, selalu dicari anak-anak karena tayangan kartun yang nggak ada habisnya.
Doraemon

Siapa sih yang ngga kenal sama Doremon, kucing ajaib dari masa depan yang selalu membantu Nobita. Bisa dikatakan, Doraemon ini kartun legendaris banget ya gan, dari generasi 90an sampe sekarang masih eksis dan terkenal di seluruh dunia. Penggemarnya juga dari berbagai kalangan usia. Film versi layar lebarnya juga sudah banyak ditayangkan di Indonesia. Ciri khas yang selalu diingat dari Doraemon itu kantong ajaibnya gan. Kebayang ga sih waktu kecil pasti kamu berandai-andai punya kantong ajaib juga, hehhee.. 
Pokemon

Sempat ngehits dengan permainan Pokemon Go, kamu pasti kangen nonton anime yang satu ini. Pocket monster yang unik dan lucu ini jadi salah satu tontonan wajib di hari minggu kala itu, hehhee.. Menceritakan tentang petualangan mencari hewan yang aneh dan dimasukan ke dalam bola perangkap bikin suasana minggu pagi jadi lebih seru.
Detective Conan

Buat kamu yang suka sama anime yang ceritanya berkisar seputar detektif dan teka-teki kasus di setiap episodenya, Detective Conan pasti jadi anime favorit. Walaupun genre nya rada serius tapi ane suka banget gan ngikutin anime ini. Ane juga baca versi komiknya gan, walopun ngga abis sih, hehhee seri nya ngga abis-abis sampe sekarang. Cerita Detective Conan berawal ketika seorang siswa SMU bernama Shinichi Kudo dibius oleh sekelompok organisasi hitam sehingga tubuhnya menyusut menjadi anak kecil. Ia kemudian menyamar menjadi seorang siswa SD bernama Conan Edogawa. Kecerdikan Conan untuk memecahkan sebuah kasus bikin ane jadi penasaran untuk nonton kelanjutan kisahnya.
Sailormoon

Masih ingat dengan Usagi, superhero cantik dari bulan? "Dengan kekuatan bulan akan menghukummu" tagline ini nempel banget gan di kepala ane sampe sekarang, heheee.. Generasi 90an pasti pernah mengidolakan salah satu member dari anime yang satu ini. Mungkin waktu kecil kamu dan teman-teman pernah berperan sebagai mereka sampe punya kostumnya segala, hayooo ngaku...
Digimon

Anime yang satu ini hampir mirip nih gan ceritanya sama Pokemon. Digimon menceritakan petualangan Taichi bersama digital monster serta temannya di dunia digital. Nah yang bikin keren itu gan, monster ini bisa bertransformasi jadi lebih besar dan kuat dengan digivice. Agumon kepunyaan Taichi yang tadinya kecil setelah melalui beberapa fase berubah jadi Omnimon yang besar dan kuat. Kalo kamu suka monster yang mana gan?  
Hamtaro

Saat hamtaro masih tayang di TV, hamster jadi hewan peliharaan yang populer banget gan. Tingkah laku hamtaro yang lucu dan teman-temannya selalu dinanti nih gan. Nonton anime ini pasti juga jadi inget biji bunga matahari alias kuaci, makanan kesukaannya hamtaro, hehheee..

Cardcaptor Sakura

Kalo dipikir-pikir anime generasi 90an itu ceritanya bervariasi ya gan. Seperti anime Cardcaptor Sakura yang mengangkat tema tentang magic melalui kartu tarot buat kamu jadi berimajinas gitu. Ngga hanya tentang kekuatan magis gan, anime ini juga menceritakan persahabatan antara Sakura dan Tomoyo yang dalem banget. Anime ini jadi salah satu tontonan favorit gan di hari minggu pagi. 

Ninja Hattori

Mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama teman bertualang. Pasti masih inget dong sama lagu yang satu itu, yup itu OST nya ninja hatori. Kisah tentang Ninja Hattori yang berteman dan selalu membantu Kenichi jadi salah satu anime andalan salah satu TV swasta di minggu pagi. Ceritanya mungkin hampir mirip ya gan sama Doraemon soalnya kedua anime tersebut merupakan karya dari Fujiko F.Fujio.
Dragon Ball

Kalo kamu denger kata awan kinton, pasti deh yang ada di pikiranmu itu dragon ball. Tidak hanya anak 90an, dragon ball juga digemari dari berbagai generasi hingga saat ini. Bahkan karena kepopulerannya anime ini sudah dibuat versi live actionnya di beberapa negara. Tapi menurut ane gan, sosok Son Goku versi anime masih tetep jadi juara.

Chibi Maruko Chan


Kamu pasti masih inget dong sama Maruko. Gadis cilik berusia 9 tahun yang manja, pemalas dan usil. Beda sama kakanya yang rajin, pandai serta berpendirian tenang. Anime ini menceritakan tentang kisah komedi kehidupan anak SD berdasarkan pengarangnya yaitu Momoko Sakura. Rambut pendek berponi jadi ciri khasnya Maruko banget ya gan. 

Nah itu ulasan singkat mengenai 10 anime populer di kalangan generasi 90an. Mungkin kamu bertanya-tanya ko anime favorit nya ga ada. Iya gan, emang masih banyak anime yang masuk list favorit ane. Generasi 90an emang punya segudang anime yang buat hari minggu jadi cerah ceria. 
 Let’s & Go



Serial kartun yang satu ini merupakan salah satu pembawa tren mini 4WD (atau dikenal dengan nama Tamiya) pada anak-anak generasi 90-an. Serial ini bercerita tentang kakak beradik bernama Retsu dan Go yang mampu bermain Tamiya dengan hebatnya. Judul dari film ini juga diambil dari nama si dua karakter utama dengan pelafalannya dalam bahasa jepang.
Captain Tsubasa

Siapa yang tak tahu kapten subasa. Apalagi jargon soundtracknya “lari lari lari” yang selalu tergiang - giang saat openingnya. Kartun ini bercerita tentang perjuangan dan persahabatan sekelompok pemuda dalam memperjuangkan cita –citanya menjadi pemain bola yang handal.
Casper & Friends

Kartun ini bercerita tentang kisah Casper si hantu baik hati dan suka menolong yang berteman dengan manusia. Disini casper tinggal bersama ketiga paman hantunya yang usil. Kartun ini cocok ditonton dengan keluarga di akhir pekan.

Power Puff Girls.


Kalau kartun yang satu ini beda dari yang lain. Bedanya dia berasal dari Amerika bukan Jepang, dari sisi jalan cerita yang nggak begitu kompleks tapi animasinya berhasil membuat mata anak-anak nggak mau berkedip.
Ceritanya ada sekelompok anak-anak berkekuatan super, namayapun lucu, ada Buttercup, Blossom dan Bubbles  yang melindungi kota Townville dari ancaman Jojo, si kera hijau yang absurd. Nggak ada unsur kekerasan yang terlihat secara nyata sehingga anak-anak dulu suka nunggu kartun ini dan ceritanya gampang dimengerti.

Rekomendasi Film yang Menhibur untuk Menghilangkan Stress

REKOMENDSI FILM UNTUK MENGUSIR STRESS
Hey GUYS.....
Bagi kalian para pelajar yang disibukkan setelah seharian belajar dan nugas. Apalagi para mahasiswa yang disibukkan dengan aktivitas kampus, kegiatan praktikum dan capek revisi tugas akhir. Tidak dipungkiri berbagai kegiatan tersebut selain membuat tubuh jadi capek juga menimbulkan penat dan stress. Untuk itu adakalanya sejenak merefreshing pikiran sejenak dengan berbagai aktivitas misalnya nonton film. Bagi kalian yang malas untuk pergi kebioskop, sekarang kita juga bisa menonton sendiri di laptop. Berikut rekomendasi film ku untuk menghilangkan stress...
1.       May – Who

Film Thailand “May Who?” berlatar belakang tentang murih-murid sekolah yang sedang saling jatuh cinta. Film ini disutradarai langsung oleh Chayanop Boonprakob yang pernah menyutradarai film thailand populer tahun 2011 yang judulnya “SuckSeed“. Film Thailand memang banyak di nanti oleh orang Indonesia dan Asia karena kisah menarik, lucu dan romantis tentu tak mudah membosankan, hal ini membuat film Thailand May Who? di nanti-nanti oleh banyak orang terutama para remaja. Secara reviewnya film ini menceritakan seorang yang bernama Pong diperankan oleh Mahayotaruk Thiti, Ia merupakan murid sekolah SMA yang tergolong buangan dan di kenal dengan kelompok “Invisibles”. Pong hobi dan suka sekali menggambar kartun. Kebanyakan yang Ia gambar adalah seorang wanita yang Ia suka namun tak tahu cara mengungkapkannya dan takut mengajak nya keluar. Sementara itu ada teman sekolah Pong yang bernama Mei dan Dia lebih populer ketimbang kelompok nya Pong. Bagaimana kisah seru nya?. Berikut adalah traillernya.



2.       Silent Voice
Film ini diadaptasi dari serial manga berjudul sama karya Yoshitoki Oima oleh penulis naskah Reiko Yoshida dan sutradara Naoko Yamada. Plotnya mengenai seorang cowok mantan tukang bully yang mencari penebusan dosa pasca bertemu kembali dengan cewek korban bully setelah bertahun-tahun pisah sekolah. Dalam semesta film, premis ini akan menuju arah yang terbatas: sang cowok berjuang mati-matian hingga ceweknya luluh dan mereka menjalin asmara. Namun sungguh sebuah kenikmatan saat A Silent Voice bergerak ke arah yang tak saya duga. 'A Silent Voice' sajikan sebuah perspektif yang sederhana tentang persahabatan, bullying dan disabilitas, tapi juga diangkat dengan sensitivitas tinggi.



3.       Peach Girl live action

Peach Girl menceritakan Momo Adachi (Mizuki Yamamoto) adalah seorang siswi SMA. Dia tampak seperti wanita nakal karena kulitnya yang cokelat dan rambutnya yang diwarnai, tapi dia sebenarnya naif dan manis. Sejak hari-harinya di SMA, Momo Adachi diam-diam memendam perasaan pada teman sekelasnya Toji (Mackenyu). Sementara itu, siswa paling populer, Kairi Okayasu (Kei Inoo), jadi tertarik padanya. Temannya Sae (Mei Nagano) cemburu padanya dan mencoba untuk memecah Toji dari Momo. Momo berkonflik dengan Toji dan Kairi, tapi dia harus mengambil keputusan.



4.       Hirunaka no Ryuusei 

Hirunaka no Ryuusei menceritakan sebuah konflik cinta segitiga antara guru dengan siswanya. Berawal dari Suzume Yosano (diperankan oleh Mei Nagano) yang merupakan gadis desa yang disuruh orang tuanya untuk pindah ke Tokyo dan tinggal bersama dengan pamannya. Diperjalanan mencari alamat pamannya itu, Yosano selalu tersesat dan sampai akhirnya ia pun kelelahan dan jatuh pingsan lalu ditolong oleh seorang pria bernama Satsuki Shishio (diperankan oleh Shohei Miura) dan dibawanya ke kafe tempat pamannya bekerja. Yosano pun akhirnya masuk ke SMA baru dan mempunyai teman bernama Daiki Mamura (diperankan oleh Alan Shirahama) yang duduk persis disebelahnya. Shishio merupakan guru dari Yosano dan Mamura. Shishio dan Mamura pun jatuh hati kepada Yosano yang merupakan gadis lugu dan belum pernah berpacaran itu. Yosano harus memilih diantara pilihan yang sulit.

5.       Your Lie In April Live Action (Shigatsu Wa Kimi No Uso)

Your Lie in April ini bercerita tentang perjuangan Kosei yang trauma memainkan piano karena sang ibunya yang telah meninggal. Ia bertemu dengan Kaori, seorang pemain biola, dan sejak pertemuannya ia termotivasi untuk kembali bisa bermain piano walaupun awalnya dipaksa oleh Kaori dan kedua sahabatnya. Namun pada akhirnya......

Tonton saja sendiri. Aku nggak mau spoiler. :D


6.       The big boss 2017 (china)

The big boss bercerita tentang YeMuxi (Li Kai Xin) adalah seorang gadis cerdas dan energik yang akhirnya berusia 1 tahun di SMA. Dia sangat bersemangat untuk tahun ajaran baru karena sekarang dia akhirnya akan terpisah dari teman masa kecilnya yang menyebalkan, Dia bernama LiaoDanYi (Huang Jun Jie) sosok pria yang tampan dan cerdas.
Takdir akhirnya mempertemukan mereka, Sebenarnya mereka berada di kelas yang sama. Semua berantakan ketika Dia merencanakan sebuah rencana untuk merebut gelar ketua kelas dari teman atau musuh masa kecilnya yang tidak sempurna.
Berikut adalah trailernya


7.       Boruto: Naruto the Movie

Film Boruto: Naruto the Movie tidak lagi mengedepakan cerita dari Naruto, tapi Boruto. Balutan kisah drama otomatis akan lebih banyak ada di film ini ketimbang aksi pertengkaran khas ninja. Hal ini mungkin akan sedikit mengecewakan penggemar Naruto. Kekecewaan Boruto akan sosok Naruto memang normal terjadi pada setiap anak yang dicueki ayahnya. Namun, Boruto berhasil merubah dirinya menjadi pemberani kala membela Naruto dari serangan musuh. Ketakutan Boruto seakan rontok dengan keberaniannya.  Cerita naruto sampai punnya anak tidak pernah membosankan. Dan selalu bikin mewek huhuhu....ini nih trailernya


8.       Suckseed.

Film ini adalah sebuah film yang menceritakan tentang CINTA --jelas-- persahabatan, dan cita-cita. Aku juga belajar mengenai ketulusan cinta. Bahwa cinta itu bisa dan layak untuk dipertahankan. Cerita Suckseed ini berawal dari pembelajaran bernyanyi di kelas sekolah dasar. Setangkepku sih, pelajaran nyanyi di depan kelas adalah melatih keberanian. Dan di sinilah karakter yang menonjol mulai terlihat. Si Ped susah bernyanyi di depan. Sampai keringetan nggak nyanyi-nyanyi, meski temannya yg cewek bernama Ern --nantinya jadi gadis pujaannya-- sudah memberi bantuan, tetapi pada akhirnya Ped nyanyi dengan konyol. Mau tau konyolnya? Lihat doong.. hihihi... aku ngakak bagian ini. Huakakak...oke untuk lebih jelasnya nonton sendiri yaa. Nih trailernya


9. Anohana the Flower We Saw That Day ( Live Action )

Film ini mengisahkan Jinta merupakan seorang siswa SMA di Chichibu Prefektur Saitama, Jepang. Suatu hari pada musim panas saat Jinta sedang sibuk bermain video game tanpa di duga seorang gadis tiba-tiba muncul di depannya. Gadis itu adalah Meiko yang merupakan teman masa kecil Jinta. Tapi, Meiko sudah meninggal dunia, Jinta tak percaya dengan hal tersebut karena Meiko saat ini memakai gaun putih yang sama saat dia meninggal tapi terlihat lebih tinggi. Meiko mengatakan jika dia mempunyai keinginan dan itulah mengapa ia kembali, tapi meiko lupa apa keinginan nya itu. Penasaran dengan kisah selanjutnya ? Langsung aja nonton sendiri.


10.                Danur

Film ini merupakan film horor fenomenal 2016. Film ‘Danur’ kisahnya bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Risa, di hari ulang tahunnya ke-8, dengan polosnya meminta seorang teman agar ia tidak kesepian lagi.Namun ternyata ibunya, Elly, mulai curiga mendapati anaknya sering tertawa sendirian dan bermain seolah-olah dengan banyak teman. Padahal, Elly hanya melihat Risa bermain sendiri. Elly mencari jalan untuk memisahkan Risa dari sahabatnya yang ternyata hantu.Dengan terpaksa teman Risa pergi dari rumah neneknya dan berpisah dengan teman-temanya.Cerita  berlanjut 9 tahun kemudian, Risa (Prilly Latuconsina) harus kembali ke rumah tersebut menjaga nenek beserta adinya bernama Riri. Kejadian-kejadian aneh dan gangguan roh halus mulai terjadi lagi. Puncaknya ketika Riri tiba-tiba menghilang.Risa harus mencari dan menyelamatkan adiknya dari hantu jahat yang berencana membawa Riri ke dunia lain.

Dapatkah Risa menyelamatkan adiknya? Sakiskan akhir kisahnya dalam film ‘Danur’ 

PENYAKIT INFERTIL PADA BERBAGAI TERNAK


PENYAKIT YANG MENYEBABKAN INFERTILITAS PADA SAPI


BRUCELLOSIS PADA SAPI

Etiologi :Pada sapi di sebabkan oleh Brucella abortus, merupakan zoonosis, gram-negatif coccobacillus, ditularkan melalui konsumsi janin, plasenta, leleran rahim, atau bahan yang tercemar oleh produk tersebut.
Gejala Klinis :Pada sapi gejala klinik yang mencolok terjadi abortus, terutama pada usia kebuntingan lanjut (7-8 bulan). Umumnya sapi hanya mengalami keguguran sekali saja pada kebuntingan yang brurutan. Meskipun demikian induk sapi yang mengalami keguguran tersebut masih membawa Br. abortus sampai 2 tahun. Sapi yang terinfeksi secara kronik dapat mengalami higroma (pembesaran kantong persendian karena berisi cairan bening atau fibrinopurulen).
Diagnosis :
-Untuk screening digunakan uji rose bengal atau rapid agglutination test.
-Jika positif terhadap uji rose bengal perlu dilanjutkan dengan uji reaksi pengikatan komplemen (Complement Fixation Test) atau ELISA.
-Untuk daerah baru pengukuhan diagnosis harus dilanjutkan dengan isolasi Br.abortus.
-Uji serum aglutinasi pada manusia sering ditemukan negatif palsu meskipun sebenarnya mempunyai titer yang tinggi. Untuk mengatasi hal ini digunakan uji coombs atau anti human globulin test, disamping uji serum agglutinasi dan uji pengikatan komplemen.
-Isolasi Br.abortus pada sapi dilakukan dengan mengirimkan cairan, membran fetus, susu, kelenjar limfe supramamaria dalam keadaan segar dan dingin ke laboratorium.
Penanganan :Pada hewan khususnya sapi kasus brucellosis umumnya tidak berespon baik terhadap pengobatan. Oleh karena itu tindakan yang dilakukan didasarkan pada tinggi rendahnya prevalensi penyakit di suatu daerah. Pada daerah dengan prevalensi <> 2% dilakukan vaksinasi menggunakan vaksi Br. abortus strain 19.

LEPTOSPIROSIS
Etiologi :Penyebabnya yaitu Leptospira pomona, Leptospira gripothyposa, Leptospira conicola, Leptospira hardjo.
Penularan :Cara penularannya melalui kulit terbuka/ selaput lendir (mulut, pharynx, hidung, mata) karena kontak dengan makanan dan minuman yang tercemar.
Gejala Klinis :Gejala yang nampak diantaranya : anoreksia (tidak mau makan), produksi susu turun, abortus pada pertengahan kebuntingan dan biasanya terjadi retensi plasenta, metritis dan infertilitas.
Penanganan :Pengendalian kejadian leptospirosis meliputi sanitasi yang baik, isolasi hewan yang sakit serta hindari pakan dan minuman dari pencemaran, vaksinasi denganserotipe (jenis) leptospira yang ada di daerah tersebut. Pengobatan dengan antibiotika dosis tinggi, 3 juta IU penicillin dan 5 gr streptomycin (2x sehari).

VIBRIOSIS
Etiologi :Penyebabnya adalah Vibrio fetus veneralis atauCampylobacter foetus veneralis.
Penularan :Dapat menular melalui perkawinan dengan pejantan tercemar.
Gejala Klinis :Gejala yang timbul diataranya : endometritis dan kadang – kadang salpingitis dengan leleranmukopurulen, siklus estrus diperpanjang ± 32 hari, kematian embrio, abortus pada trisemester 2 kebuntingan dan terjadinya infertilitas karena kematian embrio dini.
Penanganan :Pengendaliannya yaitu dengan cara IB dengan semen sehat, istirahat kelamin selama 3 bulan pada hewan yang terinfeksi, vaksinasi dengan bakterin 30-90 hari sebelum dikawinkan atau setiap tahun. Pengobatan dengan infuse (pemasukan) antibiotika spektrum luas secara intra uterin, injeksi pejantan dengan dihydrostreptomisin dosis 22 mg/kg BB secara subkutan (di bawah kulit).

TUBERKULOSIS
Etiologi :Penyebabnya adalah Mycobacterium bovis.
Penularan :Dapat menular melalui ekskresi, sputum (riak), feses, susu, urin, semen, traktus genitalis (saluran kelamin), pernafasan, ingesti dan perkawinan dengan hewan yang sakit.
Gejala Klinis :Gejala yang nampak diataranya : abortusretensi plasenta, lesi uterus bilateral, salpingitis dan adhesi(perlekatan) antara uterus. Penanganan dan pencegahan diantaranya dengan sanitasi kandang dan lingkungan, pengobatan dengan antibiotika, isolasi hewan yang terinfeksi dan vaksinasi.

IBR- IPV
Etiologi :Penyebabnya adalah virus herpes dengan tingkat kematian prenatal dan neonatal cukup tinggi.
Penularan :Penularan dapat melalui air, pakan, kontak langsung maupun tidak langsung.
Gejala Klinis :Gejala yang nampak dalam berbagai bentuk, yaitu :
· Respiratorik bagian atas (demam, anorexiadepresi, leleran hidung, nodula/ bungkul-bungkul pada hidung,pharynxtrachea, batuk, penurunan produksi susu).
· Konjungtival (hiperlakrimasi dengan eksudatmukopurulen, konjungtiva merah dan bengkak, adanya pustula pada konjungtiva dan ulcer nekrotik.
· Digestif neonatal ( septikemia, lesi pada mulut, larynxdan pharynx).
· Meningoencepalitis (kelesuan, inkoordinasi, tremor, mati dalam 3-4 hari).
· Vulvovagina (septikemiapustula dan ulcer pada vagina dan vulva disertai leleran purulen).
· Preputial (pustula dan ulcer pada penis dan preputium).
· Abortus dan prenatal (abortus pada trisemester kebuntingan).
· Intrauterina (endometritis nekrotik, uterus tegang danedematus).
Penanganan :Pemberian antibiotik, karantina hewan dan istirahat kelamin selama 3-4 minggu, vaksinasi kombinasi (IBR, IPV dan BVD-MD).

BVD-MD
Etiologi :Virus BVD-MD.
Gejala Klinis :menyerang sapi dengan gejala: demam tinggi, depresi,anorexia, diare, lesi pada mukosa mulut dan sistem pencernaan, abortus pada 2-9 bulan kebuntingan serta terjadinya kawin berulang.
Penanganan :Pengobatan dengan pemberian antibiotika, pencegahan dengan vaksinasi umur 9-10 bulan. Sanitasi dan desinfeksi kandang dan lingkungan penting untuk diperhatikan.

EBA (Epizootik Bovine Abortion)
Etiologi :Penyebabnya Chlamydia atau Megawanella.
Gejala Klinis :Gejala yang nampak :abortus pada 4-9 bulan kebuntingan, stillbirth (lahir kemudian mati), jika fetus lahir maka lemah, retensi plasenta.
Penanganan :Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibiotika. Sedangkan pengendaliannya dapat dilakukan dengan isolasi/ karantina hewan yang sakit, vaksinasi, sanitasi dan desinfeksi kandang.

TRIKOMONIASIS
Etiologi :Penyebabnya Trichomonas fetus, merupakan penyakit kelamin menular pada sapi yang ditandai dengan penurunan kesuburan (S/C tinggi), abortus dini (4 bulan kebuntingan/trisemester pertama kebuntingan).
Penularan :Penularan dengan kawin alam maupun dengan IB.
Penanganan :Pengendaliannya dengan:
· IB dengan pejantan sehat
· Istirahat kelamin
· Pemberian antibiotik intra uterin pada betina terinfeksi.
· Pemberian estrogen/ PGF2α
· Pejantan kronis diberi bovoflavin/ metronidazole atau dieliminasi.

TOXOPLASMOSIS
Etiologi :Penyebabnya Toxoplasma gondii, bersifat zoonosis sehingga dapat menyerang manusia.
Penularan : Penularan melalui pakan/ minum yang tercemar denganookista.
Gejala Klinis :Gejala yang nampak diataranya: demam, gangguan nafas dan syaraf, abortus, prematur maupun lahir lemah.
Penanganan :Pengobatan dengan antibiotika, kombinasi antara preparat sulfa (sulfadiazin) dan pyrimethamine. Pencegahan dengan menjaga sanitasi dan desinfeksi kandang serta lingkungannya.

PENYAKIT YANG MENYEBABKAN INFERTILITAS PADA BABI



Etiologi :adalah penyakit, akut virus menular pada babi yang disebabkan oleh Swine vesicular disease virus, yaitu Enterovirus.
Patogenesis :Hal ini ditandai dengan demam dan vesikel dengan bisul berikutnya di mulut dan di moncong, kaki, dan dot. patogen relatif tahan terhadap panas, dan dapat bertahan untuk waktu yang lama di asin, kering, dan produk daging asap.
Gejala Klinis :
1. Demam
2. Vesikel di mulut dan di moncong dan kaki
3. Kepincangan dan gaya goyah, menggigil dan gerakan kaki menghentak-jenis
4. vesikula Ruptur dapat menyebabkan borok pada tungkai dan kaki, dan bantalan kaki mungkin longgar. hewan muda lebih parah terpengaruh.Pemulihan sering terjadi dalam seminggu. Tidak ada kematian dengan SVD.
Pencegahan :Tidak ada vaksin untuk SVD. tindakan Pencegahan adalah sama dengan yang untuk penyakit kaki-dan-mulut: hewan mengendalikan diimpor dari daerah tertular, sanitasi dan pembuangan sampah dari pesawat udara internasional dan kapal, dan memasak menyeluruh sampah. hewan yang terinfeksi harus ditempatkan di karantina ketat. Pemberantasan tindakan untuk penyakit ini termasuk mengkarantina daerah tertular, depopulasi dan pembuangan babi yang terinfeksi dan kontak, dan pembersihan dan desinfeksi tempat yang terkontaminasi.

BRUCELLOSIS BABI
Etiologi :Brucella suis ditularkan melalui kontak langsung dengan janin gugur dan sekresi, serta perkawinan.
Cara Penularan : Brucellosis ditularkan melalui ingesti bakteri yang terdapat dalam susu, fetus abortus, membran fetus, dan cairan uterus atau kopulasi dan inseminasi buatan. Pada sapi jantan, bakteri ini dapat ditemukan dalam semen yang dihasilkan. Pada domba, brucellosis juga diketahui dapat ditularkan antar domba jantan melalui kontak langsung. Infeksi biasanya tahan lama pada domba jantan dan B. ovis akan diekskresikan dalam persentasi yang tinggi secara intermiten selama kira-kira ≥4 tahun. Brucellosis dapat ditularkan ke manusia melalui konsumsi susu segar dan produk susu dari hewan yang terinfeksi atau kontak langsung dengan sekresi, ekskresi, dan bagian tubuh hewan yang terinfeksi, seperti jaringan, darah, urin, cairan vagina, fetus abortus, dan plasenta.
Patogenesis :Babi terinfeksi atau induk babi mungkin mengalami dengan infertilitas. Selain itu, aborsi dapat terjadi di trimester pertama, jika infeksi terjadi pada peternakan, dan selama akhir kebuntingan jika infeksi terjadi setelah hari ke-35 dari kebuntingan. Organisme ini memiliki potensi zoonosis.
Gejala Klinis : Gejala klinis brucellosis pada babi mirip dengan gejala pada sapi dan kambing. Gejala yang umum muncul adalah aborsi, sterilitas sementara atau permanen, orchitis, kepincangan, paralisis posterior, spondylities, dan terkadang dapat juga terjadi metritis dan pembentukan abses pada ekstrimitas atau bagian lain dari tubuh. Kejadian aborsi dapat berkisar antara 0 – 80% dan dapat terjadi pada awal kebuntingan sehingga tidak terdeteksi. Hewan yang demikian akan segera kembali ke siklus estrusnya. Timbulnya sterilitas adalah umum dan itu dapat menjadi satu-satunya gejala klinis yang timbul. Oleh karena itu, bila ada sterilitas dalam sekelompok hewan maka brucellosis akan menjadi kecurigaan utama.
Diagnosa Banding : Diagnosa banding brucellosis pada babi adalah penyakit lain yang menyebabkan aborsi, orchitis, arthritis, paralisis posterior, dan kepincangan. Aborsi di babi dapat juga disebabkan oleh Aujeszky’s disease (pseudorabies), leptospirosis, erysipelas, salmonellosis, streptococcidiosis, classical swine fever and porcine parvovirus infection.
Pencegahan :Babi yang dicurigai brucellosis harus dilaporkan kepada petugas kesehatan hewan.Kehati-hatian sangat diperlukan saat membeli individu babi yang memiliki titer aglutinin yang rendah, kecuali bila status kelompok asal babi tersebut diketahui. Babi yang telah dibawa keluar dari peternakan harus selalu diisolasi terlebih dahulu sebelum digabungkan dengan kawanannya. Babi baru sebaiknya dibeli dari peternakan yang diketahui bebas brucellosis, atau diuji dan diisolasi selama 3 bulan, kemudian diuji sekali lagi sebelum digabungkan dengan kelompok ternak. Pengendalian penyakit didasarkan pada pengujian dan pemisahan serta pengafkiran ternak yang terinfeksi karena tidak ada vaksin yang tersedia maupun pengobatan yang dapat dianjurkan.

LEPTOSPIROSIS BABI
Etiologi : Leptospirosis pada babi disebabkan oleh
1. Leptospira ponoma
2. Leptospira Bratislava
3. Leptospira icterohaemorrhagine
Leptospirosis disebabkan oleh spiroceta gram-negatif. Transmisi terjadi melalui kontak mulut, hidung atau mukosa mata dengan air kencing terkontaminasi.
Diagnosa :
· Leptospira tidak mudah tampak dalam liver-smear secara natural walaupun dengan dark-ground illumination (penerangan dengan latar belakang gelap)
· Namun dengan pewarnaan metode Levaditi akan ditemukan Leptospira pada sisi hati, ginjal, maupun glandula lymphatic abdominal yang mengalami hemoragi
· Leptospira bisa tampak pada darah atau organ babi yang diinjekssi dengan organisme ini
Diferensial Diagnosa :
· brucellosis
· parvovirus
· SMEDI (stillbirth, mummification, embryonic death, and infertility)
Patogenesis :Babi merupakan hospes pemeliharaan untuk serogrupPamona, Australis dan Tarassovi, sedangkan infeksi insidental terjadi dengan strain dari Canicola,Icterohaemorrhagiae, dan serogrup Grippotyphosa. Infeksi akut leptospirosis umumnya asimtomatik. Namun, Leptospirosis kronis dapat bermanifestasi sebagai aborsi, lahir mati, infertilitas, dan kelahiran anak babi yang lemah. Leptospirosis adalah zoonosis penting untuk peternak dan staf rumah potong hewan yang kontak dengan babi.
Pencegahan :
· Vaksinasi
· Perawatan
· Kebersihan kandang
· mengasingkan babi yang terinfeksi
· sumber minuman yang baik

SMEDI (STILLBIRTHMUMMIFICATION, EMBRYONIC DEATH, AND INFERTILITY)
Etiologi : penyakit reproduksi babi yang disebabkan oleh parvovirus babi (PPV) dan Enterovirus babi. Istilah ini SMEDI biasanya menunjukkan Enterovirus babi, tetapi juga bisa menunjukkan parvovirus babi, yang merupakan penyebab lebih penting dari sindrom.SMEDI menyebabkan aborsi, kematian neonatal, dan penurunan kesuburan pejantan. Penyakit ini disebarkan paling sering oleh konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi dengan kotoran yang terinfeksi dan kadang-kadang melalui kontak seksual dan kontak dengan jaringan dibatalkan. Vaksin tersedia (ATCvet kode: QI09AA02).
Patogenesis :
Hal ini tergantung pada usia hewan yang terkena dan efisiensi sistem kekebalan tubuh. perlindungan Colostral berlangsung sampai usia 5 bulan, setelah itu menurun untuk semua waktu rendah untuk meningkatkan lagi di sekitar 12 bulan.
· Prenatal infeksi: virus perjalanan dari induk yang terinfeksi kepada janin melalui plasenta. Dalam hal ini, waktu kehamilan menentukan hasil infeksi.
- Jika janin akan terinfeksi dalam 30 hari pertama kehidupan janin, Anda memiliki kematian dan penyerapan semua, atau sebagian janin. Dalam hal ini, Anda mungkin memiliki kelahiran anak babi yang sehat, immunotollerant.
- Jika infeksi terjadi pada 40 hari, Anda memiliki kematian dan mumifikasi. Juga dalam kasus ini, beberapa atau semua janin yang terlibat, yaitu beberapa janin bisa lahir carrier sehat dan immunotollerant, atau penyakit.
- Jika virus melintasi plasenta pada trimester terakhir, Anda mungkin telah kematian neonatal, atau kelahiran anak babi yang sehat dengan pra-colostral kekebalan protektif.
· Postnatal infeksi (babi sampai usia 1 tahun). Infeksi terjadi oro-sengau, diikuti dengan periode viremic terkait dengan leukopenia sementara.
· Infeksi pada orang dewasa (lebih dari 1 tahun). subjek ini akan memiliki sistem, aktif kekebalan pelindung yang melindungi mereka, meskipun mereka harus kawin dengan laki-laki yang terinfeksi (yang rahasia virus dengan sperma).
Oleh karena itu, penting untuk dicatat bahwa virus sangat berbahaya bagi menabur dalam kehamilan pertama, yang akan pada usia 7-8 bulan, karena ia akan memiliki jumlah antibodi yang sangat rendah pada usia ini dan dengan mudah dapat kontrak virus melalui kopulasi.
Diagnosa :Histologi, lesi dalam miometrium karena infiltrasi monosit.Perkembangan janin terhambat, kongesti superficial yang berhubungan dengan hemoragi dan dehidrasi yang menyebabkan mumifikasi janin.

PARVOVIRUS BABI
Etiologi :Parvovirus Babi adalah endemik di sebagian besar peternakan, dengan banyak babi yang menunjukkan kekebalan aktif terhadap virus.
Patogenesis :Babi yang tidak memiliki kekebalan terhadap parvovirus babi sebelum konsepsi berada pada resiko tinggi infeksi dan penyakit reproduksi.
Gejala klinis :Virus ini ditransmisikan oronasal dan transplacenta. Klinis bermanifestasi sebagai tanda kegagalan reproduksi. Infeksi embrio pada hari 10-30 dari hasil kebuntingan di resorpsi dan kembali estrus tidak teratur. Infeksi pada janin pada hari 30-70 dari hasil kebuntingan di mumifikasi, sedangkan infeksi setelah hari 70 hasil dalam imunokompeten anak babi sehat. Tanda-tanda klinis lain mungkin meliputi infertilitas, lahir mati, kematian neonatal, dan pengurangan vitalitas neonatal. Selama infeksi transplasenta, sebagian dari anak mungkin terinfeksi, dengan sebagian intrauterina menyebarkan virus ke anak yang lain. Dengan demikian, kombinasi dari resorpsi, mumifikasi, dan stillbirths bisa terjadi bersamaan dalam janin tunggal.

DEMAM BABI KLASIK (CLASICAL SWINE FEVER) / HOG CHOLERA
Etiologi :disebabkan oleh Pestivirus. Babi juga rentan terhadapduapestiviruslain, bovine virus diare dan penyakit. Babi adalahsatu-satunyahospesalami virus demam babi klasik. Transmisiterjadimelaluikontakoronasaldengan babi yang terinfeksi, konsumsipakanterkontaminasi, yang tersebar di udarajarakpendek, secara tidaklangsunglewatmuntahan, dan berpotensimelalui air mani.
GejalaKlinis :tanda-tanda klinistermasukdemam, anoreksia, konjungtivitis, diare, dan tanda-tanda pernafasan.
Patogenesis :transplasentainfeksidapatterjadi pada setiaptahapkebuntingan dan mengakibatkanaborsi, mumifikasi dan stillbirths. Infeksi pada 50-70 haridarikebuntingandapatmengakibatkankelahiran babi viremia. Anak babi initampak normal pada awalnya, tetapikemudianmengembangkan tremor bawaan dan menurunkanberatbadan. Mereka melayani sebagai terus-menerus reservoir virus demam babi klasik.

ENTEROVIRUS BABI DAN TESCHOVIRUS
Etiologi :Enterovirus Babi dan teschovirus adalah picornavirus [50]. Transmisi adalah melalui rute fecal-oral, tapi transmisi oleh bersin juga mungkin terjadi.
Patogenesis :Induk babi mungkin mengalami infertilitas, kematian embrio, lahir mati, dan mumifikasi, tanpa tanda-tanda klinis lain.

TOKSOPLASMOSIS BABI
Etiologi :Toxoplasma gondii, Toksoplasmosis terjadi melalui konsumsi makanan, air atau tanah yang terkontaminasi dengan oosista bersporulasi atau melalui konsumsi daging yang mengandung kista jaringan [60].
Patogenesis :Sedangkan kebanyakan infeksi tanpa gejala, aborsi mungkin terjadi [60,61]. Selain itu, babi mungkin akan lahir prematur, mati, lemah, atau mati segera setelah lahir [60].
Pencegahan :Pencegahan toksoplasmosis pada babi adalah penting untuk mencegah infeksi manusia melalui mengkonsumsi daging babi mentah.

PENYAKIT ANTHRAX
Epidemi :Anthrax adalah suatu penyakit pada hewan menyusui dan manusia, yang disebabkan oleh spora bakteri yang disebut Bacillusanthracis, Anthrax telah dan hampir menyebar di seluruh dunia dan bersifat penyakit zoonosis, yang berarti bisa ditularkan dari hewan kepada manusia. Anthrax merupakan penyakit yang indemik di Indonesia, kejadian sporadis diseluruh negara mengikuti kondisi lingkungan, Jawa Barat, Jawa Tengah,Yogyakarta, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur telah dilaporkan terjadi wabah anthrax pada hewan ternak pada tahun 2005.
Etiologi :Baccillusanthracis adalah bakteri gram positip, didalam tubuh hewan atau manusia dia adalah bakteri yang bersifat aerob.
Inang/ Hospes :Hewan memamah biak seperti sapi, domba dan kambing.
CaraPenularan :Melalui kontak langsung maupun tidak langsung, Anthrax masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan (Ingesti), Paru paru (inhalasi) atau kulit (cutaneouse).Walaupun kejadiannya jarang, tetapi mungkin anthrax masuk ke dalam tubuh dengan cara penularan mekanik / tidak langsung. Gigitan lalat dan serangga lain yangmungkin membawa anthrax stadium vegetatip.
Gejala Klinis :Pada Babi,anjing dan kucing, tidak ada nafsu makan, biasanya memperlihatkan kebengkakan yang menciri pada lymponodes di leher. Yang menyebabkan susah menelan dan bernafas karena termakannya bakteri.
Berdasarkan Jalan masuknya penyakit menjadi ciri khas gejala klinis (pada manusia dan hewan):
1. Anthrax tipe penafasan/paru-paru (pneumonic, respirasi, atau inhalasi) (biasanya pada manusia):
Anthraxtipe inhalasi adalah fatal , dengan angka kematian mendekati 100 %. Demam tinggi, gelisah, susah bernafas, kegagalan bernafas, kejang, mati.
2. Anthrax tipe pencernaan (pad manusia dan hewan):
Infeksi pencernaan dapat diobati tetapi angka kematiannya biasanya adalah 25 - 60 % tergantung dari pengobatan yang segera datang atau lambat. Demam,gelisah, tidak ada nafsu makan, diare, kejang, mati.
3. Anthrax tipe kulit (biasanya pada manusia):
Anthrax tipe kulit adalah bentuk yang kurangfatal jika diobati. Tetapi tanpa pengobatan mendekai 20 % kasus infeksi bentuk kulit menimbulkan toksemia dan mati.Infeksi antrax pada kulit terlihat seperti lukabakar yang pada akhirnya membentuk ulcer dengan warna hitam di tengahnya.
Diagnosa Banding :Per acute black leg; Malignant edema; Bacillary hemoglobinuria; Hypomagnesemic tetany; Enterotoxaemia
Pencegahan :
Pencegahan secara Sanitasi
1. Isolasi dari hewan yang sakit dan hewan yang pernah kontak dengan yang sakit.
2. Musnahkan bangkai.
3. Disinfeksi.
4. Lindungidaerah bebas.
Pencegahan secara medis
1. Vaksin.
2. Umumnya menggunakan vaksin aktip.

PENYAKIT YANG MENYEBABKAN INFERTILITAS PADA KUDA

CONTAGIUS EQUINE METRITIS (CEM)
Etiologi :Disebabkan oleh bakteri Taylorella equigenitalisKasus pertama di diagnosis di Inggris pada tahun 1977.Karena sifat berbahaya dari penyakit ini, sulit untuk menentukan asal atau seberapa luas itupenyebarannya di seluruh dunia.
Transmisi :CEM biasanya ditularkan secara langsung selama koitusdengan kuda yang positif CEM. Transmisi juga dapat terjadi secara tidak langsung melalui inseminasi buatan, seperti tangan yang terkontaminasi atau instrumen. Kuda jantan adalah sumber infeksi untuk wabah penyakit akut. Selama musim kawin, kudacarier dapat menginfeksi beberapa kuda sebelum penyakit tersebut terdiagnosis.
Tanda-tanda klinis :
Adanya tanda infertilitas, gagal untuk bunting setelah kuda dikawinkan. Kasus aborsi pada CEM jarang terjadi.
Ada tiga tingkatan umum infeksi pada kuda :
• Akut: adanya peradangan aktif pada uterus terciri dengan penebalan, adanya mucoid vulvar dischargeberlangsung 10 sampai 14 hari setelah dikawinkan.
• kronis: radang uterus yang lebih ringan adanyaobvious vulvar discharge, dan infeksi lebih sulit untukditerapi.
• Carrier: Bakteri ini berkembang dan menetap padasaluran reproduksi.Meskipun terlihat tanpa gejala, masih menularkan penyakit dan dapat tetap menjadipembawa selama beberapa bulan atau lebih.
Diagnosa :Dua dari infeksi kelamin paling umum pada kuda disebabkan oleh Klebsiella dan Pseudomonas spp.Diferensial diagnose dari CEM dapat digunakan isolasiT. equigenitalis, sampel untuk penanaman bakteri dapat diambil dari cervik atau endometrium selama estrus. Usapan dari kuda jantan harus diambil dariglans penis, glandis fossa, dan sinus uretra. Sampel bakteri harus ditaruh dalam media transportasi Aimes(Dengan arang) dalam pendinginan (4 sampai 6 ˚ C)dalam waktu 48 jam. Pada kuda, berbagai tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri CEM. Pada kuda jantan, tes antibodi tidak dapat terdeteksi.
Pengobatan :Prinsip terapinya dengan menghilangkan dulu bakteri di dalam uterus, proses ini memakan waktu samapai beberapa bulan. Terapi untuk alat kelamin eksternalkuda betina dan kuda jantan dapat diobati dengan desinfektan dan antibiotik. Pemberian Chlorexidine 2%dengan di gosok-gosok dengan lembut pada genital eksternal kuda selama 5 hari berturut-turut, dapat juga diberikan deterjen ataupun garam. Untuk pemberian antibiotic secara topikal dapat menggunakan nitrofurazone.

EQUINE VIRAL ARTERITIS (EVA)
Etiologi :
- Virus RNA positif dari golongan Arterivirus.
- Berukuran kecil, beramplop, berbentuk icosahedral.
Gejala klinis :
- Demam (mencapai 41 0C).
- Depresi.
- Oedema (glandula mammae, skrotum, dll).
- Konjungtivitis dan leleran hidung.
- Abortus pada kuda yang sedang bunting.
- Kematian pada anak kuda yang baru lahir.
- Gangguan pernafasan.
- Gangguan saraf.
Patogenesis :Terdapat beberapa cara penularan virus ini, yang paling banyak adalah lewat sistem respiratori, melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Virus juga dapat tertular melalui perkawinan atau inseminasi buatan. Kuda jantan dapat menjadi carrier virus ini. Abortus terjadi 30 hari setelah hewan terinfeksi virus. Dapat terjadi pada fase akut atau pada fase penyembuhan.
Diagnosa :
- Melalui gejala klinis
- Tes laboratorium : uji sampel darah, nasal swab dan semen untuk isolasi virus.
- PCR untuk mengetahui jenis virus RNa, ELISA untuk mendeteksi antibody dan uji netralisasi virus.
Terapi :
- Betina : terapi suportif.
- Jantan : menekan hormon testosteron.
- Tidak ada pengobatan pasti.
- Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi : "Arvac®" (Fort Dodge Animal Health, Overland Park, KS USA), "Artervac®" (also manufactured by Fort Dodge Animal Health).

EQUINE HERPES VIRUS-1 (EHV-1)
Etiologi :
- Virus RNA positif dari golongan Arterivirus.
- Berukuran kecil, beramplop, berbentuk icosahedral.
Gejala klinis :
- Abortus pada kuda yang sedang bunting.
- Paralisis.
- Demam.
- Gangguan pernafasan.
- Gangguan saraf.
Patogenesis :Terdapat beberapa cara penularan virus ini, yang paling banyak adalah lewat sistem respiratori, melalui mucosal epithelium yang berada pada lapiasan atas saluran pernafasan, dan melalui kontak langsung dengan sekresi hewan yang terinfeksi virus (dari nasofaring, saluran reproduksi, atau fetus yang abortus). Virus juga dapat tertular melalui perkawinan atau inseminasi buatan. Kuda terinfeksi setelah 14 hari virus masuk ke dalam tubuh.
Diagnosa :
- Melalui gejala klinis
- Tes laboratorium : uji sampel darah, nasal swab dan semen untuk isolasi virus.
- PCR untuk mengetahui jenis virus RNa, ELISA untuk mendeteksi antibody dan uji netralisasi virus.
Terapi :
- Betina : terapi suportif.
- Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi.

PENYAKIT YANG MENYEBABKAN INFERTILITAS PADA DOMBA

OVINE VIBRIOSIS
Etiologi :Campylobacter (Camphylobacter fetus, Camphylobacter jejuni) Merupakan bakteri berbentuk batang, gram negatif yang ditularkan melalui ingesta dan di feses, janin diaborsikan, plasenta, dan leleran vagina domba yang keluar.
Gejala Klinis :Abortus pada akhir kebuntingan, Stillbirth, Cempe lahir dengan kondisi lemah, Metritis berkembang setelah abortus kemudian sakit dan mati, Subspecies jejunum dapat menyebabkan diare.
Penularan :Lewat ingesti, melalui bangkai, masa inkubasi 7-25 hari.
Diagnosa :Dengan melihat plasenta yang mengalami keradangan, Oedema, Kotiledon fetus nekrosa dan fetus yang diaborsikan dalam keadaan segar, Pada bebrapa kasus, subkutan fetus oedema.
Terapi :Domba yang abortus diisolasikan, Domba yang bunting diinjeksi 300.000 IU Penicillin dan 1 g dihidrostreptomisin.

BRUCELLOSIS
Etiologi :Aborsi pada domba dapat disebabkan oleh Brucella melitensis atau jarang B. Ovis.
Gejala Klinis :Domba umumnya tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat aborsi pada trimester ketiga, kelahiran mati atau melahirkan seekor anak domba lemah. Domba terbebas dari bakteri dalam beberapa minggu setelah aborsi.
Penularan :Melalui Ingesti dan inhalasi, Feses yang terkontaminasi, Silase dengan pH meningkat
Diagnosa :Dengan Isolasi mo dari feses, susu, jaringan fetus (hati), Jika isolasi mo dari traktus genetal sebaiknya 10 hari setelah abortus sedang jaringan tubuh 25-36 hari, Imunofluorescent, Dengan Tes aglutinasi dan titer aglutinin perlu untuk dipertimbangkan.
Terapi :Mengisolasi domba yang abortus dan perbaikan pakan, Pemberian antibiotik dosis tinggi selama 5 hari.

SALMONELLOSIS
Etiologi :Aborsi pada domba dapat mengikuti infeksi denganSalmonella abortus-ovis, Salmonella Montevideo, atauSalmonella arizonae.
Gejala Klinis :Asympomatik, Abortus terjadi 6-25 hari setelah infeksi dan fetus akan dikeluarkan secara kontinyu sampai hari ke 18 setelah abortus. Metritis dan retensi plasenta sering mengikuti setelah abortus. Infeksi dapat menyebabkan bakterimia, plasentitis diikuti dengan kematian fetus. Demam, depresi dan diare.
Penularan :Melalui domba-domba yang tercemar, Ingesti lewat makanan dan minuman yang tercemar.
Diagnosa :Dengan Tes serologi. Identifikasi organisme dari isi perut fetus, jaringan plasenta atau leleran vagina.
Terapi :Isolasi hewan yang sakit. Pemberian chloramfenicol, furazolidone dan trimethropine, Vaksinasi.

BLUETONGUE VIRUS
Etiologi : Bluetongue virus, sebuah orbivirus, ditularkan oleh nyamuk (Culicoides variipennis).
Patogenesis : Domba yang terinfeksi dapat aborsi, mengalami mumifikasi fetus atau membuat anak domba mengalami cacat bawaan (hiydranencephaly,porencephaly, disgenesis cerebellar, kelainan bentuk tulang).
Gejala Klinis :
· Abortus
· Mumifikasi fetus
· Cempe mengalami defek konginetal (hydranencephaly, porencephaly, cerebellar dysgenesis, skeletal deformities)
· Domba menunjukkan tanda klinis demam, lameness,ulcer pada mulut dan hidung, swollen tongue, ear dan face.
Penularan : ditularkan oleh nyamuk (Culicoides variipennis).

TOXOPLASMOSIS
Etiologi :Domba terinfeksi oleh Toxoplasma gondii melalui konsumsi pakan terkontaminasi dengan oosista bersporulasi.
Gejala Klinis :
· Jika domba terinfeksi 14 hari kebuntingan asimptomatik
· Jika infeksi <>
· Jika infeksi pada 40-120 hari kebuntingan terjadi maserasi fetus, mumifikasi fetus, abortus.
· Jika infeksi 120 hari kebuntingan menunjukkan stillbirth atau lahir lemah pada cempe
· Yang khas adalah kotiledon berwarna terang sampai gelap dengan nodule putih kecil yang banyak dengan diameter 1-3 mm.
Penularan :Penyebaran lewat vektor yaitu kucing.
Diagnosa :Dilihat dari sejarah dan gejala klinis. Pemeriksaan mikroskopik dengan pengecatan Giemza atau Leisman dan histologik terhadap nodul. Atau dengan Tes serologic serum induk.
Terapi :Sulfonamide.

PENYAKIT YANG MENYEBABKAN INFERTILITAS PADA KAMBING


LISTERIOSIS
Etiologi :Disebabkan oleh L. Monocytogenes.
Patogenesis :Infeksi pada awal kebuntingan oleh L. Monocytogenesdapat mengakibatkan aborsi, sedangkan infeksi pada akhir kebuntingan menyebabkan kelahiran mati atau kelahiran anak yang lemah.
Gejala Klinis :Sebelum aborsi, bisa mengalami demam, penurunan nafsu makan, dan produksi susu berkurang.
Diagnosa : Organisme bisa ditumpahkan dalam susu setelah mengalami aborsi. Umumnya, bentuk ensefalitis tidak terjadi bersamaan dengan aborsi. L. Monocytogenesbisa bertahan di dalam tanah dan kotoran, dan tumbuh di jerami yang terfermentasi sedikit. Aborsi dilaporkan setelah merumput pada rawa, tanah ber-pH tinggi.Listeria adalah zoonotik dan dapat menyebabkan penyakit neurologik pada manusia.

BRUCELLOSIS
Etiologi :B. melitensis ditransmisikan ke kambing melalui konsumsi pakan atau air yang terkontaminasi.
Patogenesis :Pada saat bunting, bakteri dapat menginfeksi plasenta dengan resultan aborsi akhir kebuntingan. Organisme ini menyebabkan demam undulan (sinonim dengan demam Malta, demam Gibraltar, dan demam Mediterania) pada manusia yang mengkonsumsi susu terkontaminasi yang belum dipasteurisasi atau keju.
Gejala Klinis :Menunjukkan tanda-tanda klinis demam, depresi, penurunan berat badan, diare, mastitis, kepincangan, dan melahirkan anak-anak yang lemah. Bakteri yang menumpahkan dalam susu, urine, kotoran, dan selama 2-3 bulan di leleran vagina.

CAPRINE HERPESVIRUS
Etiologi :Caprine herpesvirus adalah herpesvirus alpha yang dapat menyebabkan aborsi pada akhir kebuntingan tanpa ada tanda-tanda klinis sebelumnya.
Patogenesis :dapat menyebabkan aborsi pada akhir kebuntingan tanpa ada tanda-tanda klinis sebelumnya. Virus ini juga dapat menyebabkan vulvovaginitis dan penyakit pernapasan. kebuntingan berikutnya tidak terkena virus.
Diagnosis :Seperti herpesvirus lainnya, herpesvirus kambing memiliki keadaan laten yang bisa diaktifkan kembali oleh keadaan stres, imunosupresi atau mungkin dalam keadaan estrus. Setelah reaktivasi, virus bisa dikeluarkan melalui rute pernapasan atau kelamin.

TOKSOPLASMOSIS
Etiologi :Toxoplasma gondii.
Patogenesis :Toksoplasmosis bisa menyebabkan aborsi, kelahiran mati, kematian janin, resorpsi janin, kelahiran anak yang lemah, atau kelahiran anak sehat.
Diagnosis :Infeksi pada kebuntingan (30 - 90 hari) umumnya menghasilkan resorpsi janin atau mumifikasi, sedangkan infeksi pada paruh terakhir kebuntingan tidak menampakkan gejala namun aborsi terjadi 2-3 minggu sebelum melahirkan. Aborsi terjadi karena nekrosis dari kotiledon.
Penularan :protozoa ini menular ke kucing melalui mengkonsumsi hewan pengerat atau burung yang terinfeksi. Melalui makanan atau air yang terkontaminasi dengan feses kucing yang mengandung oosit yang resisten; organisme kemudian memasuki aliran darah dan menyebar ke plasenta dan janin. Toksoplasmosis merupakan zoonotik potensial.

PENYAKIT YANG MENYEBABKAN INFERTILITAS PADA ANJING

BRUCELLOSIS
Etiologi :Pada anjing disebabkan oleh Brucella canis, Brucella canis adalah bakteri gram negatif intraseluler coccobacillus.
Patogenesis :Infeksi dapat menyebabkan infertilitas, kematian embrio dini, resorpsi janin, dan aborsi akhir kebuntingan.
Gejala Klinis :Anjing betina mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda klinis sebelum aborsi. Setelah aborsi, leleran vagina serosanguinus dapat muncul untuk 1-6 minggu. Sejumlah besar bakteri dapat berada dalam material aborsi dan leleran dari vulva setelah aborsi. Sedangkan potensi zoonosis B. canis lebih kecil dariBrucella sp., imunosupresi atau individu yang hamil harus menghindari kontak dengan cairan atau jaringan yang diaborsikan.
CANINE HERPESVIRUS
Etiologi :Canine herpesvirus.
Patogenesis :Dapat menyebabkan aborsi, kelahiran mati dan resorpsi embrio. Infeksi neonatal biasanya terjadi saat lahir, namun, infeksi transplasenta dapat terjadi dan menyebabkan mumifikasi fetus atau fetus mati, kelahiran mati, atau kelahiran anak anjing yang lemah.
Penularan :Seekor anjing betina hamil dapat menjadi terinfeksi melalui kontak langsung dengan sekretsi dari mukosa (pernapasan atau alat kelamin). Selain itu, infeksi laten mungkin akan aktif kembali selama kebuntingan dengan virus yang dihasilkan berubah.
CANINE DISTEMPER
Etiologi :Canine distemper disebabkan oleh morbillivirus.
Patogenesis :Virus ini telah terbukti menyebabkan aborsi, kelahiran mati dan infeksi bawaan pada anak anjing. Abortus dapat diikuti infeksi sistemik dari induk anjing atau infeksi transplasenta. Anak anjing yang terinfeksi transplacenta dapat mengembangkan tanda-tanda neurologis dalam waktu 6 minggu setelah kelahiran.
CANINE PARVOVIRUS TIPE 1
Etiologi :Canine parvovirus tipe 1, agen penyebab minute virus of canines,
Patogenesis :Dapat menyebabkan resorpsi embrio, kelahiran mati, atau kelahiran anak anjing yang lemah.
TOXOPLASMOSIS
Etiologi :Disebabkan oleh Toxoplasma gondii, dapat menyebabkan placentitis dengan penyebaran takizoit pada fetus.
Patogenesis :Secara percobaan infeksi pada anjing betina menyebabkan infeksi kongenital dan aborsi.
NEOSPORA CANINUM
Etiologi :Oleh N. Caninum, telah terbukti secara eksperimental untuk ditransmisikan transplacenta.
Patogenesis :Neosporosis dapat mengakibatkan kematian dini janin, mumifikasi, resorpsi dan kelahiran anak anjing yang lemah. Namun, belum terbukti dapat menyebabkan aborsi.

PENYAKIT YANG MENYEBABKAN INFERTILITAS PADA KUCING


FELINE HERPESVIRUS
Etiologi :Feline herpesvirus 1 merupakan herpesvirus alpha yang menyebabkan rhinotracheitis.
Patogenesis :Infeksi secara eksperimen menyebabkan aborsi dan kematian janin intrauterina; Namun, virus belum dapat diisolasi dari jaringan janin yang diaborsikan. Hickman melaporkan bahwa dalam wabah herpesvirus di suatu koloni bebas patogen spesifik, hanya 1 dari 51 kucing bunting pada saat awal wabah yang mengalami aborsi. Namun, angka kematiannya 62% pada anak-anak kucing berumur 1 minggu yang lahir dari induk kucing yang terinfeksi secara akut selama periode perinatal.
FELINE INFECTIOUS PERITONITIS VIRUS
Etiologi :Feline infeksius peritonitis disebabkan oleh coronavirus.
Patogenesis :Virus ini dikaitkan dengan aborsi kebuntingan akhir, bayi lahir mati, resorpsi janin, endometritis, dan kematian tinggi pada anak kucing pada minggu pertama kehidupan. Beberapa kucing ras memiliki kecenderungan genetik untuk FIP (Heritabilitas 50%), dan dengan demikian tidak boleh digunakan sebagai pemuliaan hewan.
FELINE LEUKEMIA VIRUS
Etiologi :Feline leukemia adalah retrovirus.
Patogenesis :Dapat mengakibatkan aborsi, infertilitas dan resorpsi janin. Umumnya, induk kucing tidak menunjukkan gejala sebelum aborsi.

FELINE PANLEUKOPENIA VIRUS
Etiologi :Feline panleukopenia virus merupakan parvovirus.
Patogenesis :Dapat menyebabkan aborsi, kelahiran mati, dan hipoplasia cerebellar pada anak kucing. Tanda-tanda ini tidak selalu terkait dengan penyakit gastrointestinal klasik di induk kucing.

REFERENSI
Anonimus, 2008, Leptospirosis Pada Babi.
Anonimus, 2009, SMEDI, Wikipedia.http://en.wikipedia.org/wiki/SMEDI
Anonimus, 2010, Balai Besar Karantina Tanjung Priok, Jakarta.http://www.bbkptgpriok.deptan.go.id/detailberita.php?id=272
Anonimus, 2010, Center For Indonesia Veterinary Analystical Studies.http://www.civas.net/content/penanganan-penyakit-brucellosis
Anonimus, 2010, Contagious Equine Metritis, United states departement of agriculture.
Anonimus, 2010, Swine vesicular disease, Wikipedia
Daniel Givens, M., Marley, M.S.D. Infectious Causes Of Embrionic And Fetal Mortality. Department of Clinical Sciences, College of Veterinary Medicine, Auburn University, Auburn, AL 36849, United States.

Ratnawati D, Pratiwi C.W, dan Affandhy L., 2007, Petunjuk Teknis Penanganan Gangguan Reproduksi Pada Sapi Potong,Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian